Wednesday, December 11, 2013

Kacamata untuk si Mata Minus: Ada yang Bisa Dibuang Jauh-jauh, Ada yang Berbahaya bila Ditanggalkan



Saya sudah memakai kacamata sejak duduk di bangku SMP. Bukan hal yang menyenangkan setiap hari "ditemani" oleh sesuatu yang bertengger di atas hidung. Hidung sampai berbekas karena beratnya kacamata yang saya kenakan. Ya, tahun '90-an belum ada lensa plastik dalam ukuran yang tipis. Jadi saya memakai lensa kaca yang ditipiskan dari ukuran seharusnya.

Setiap tahun ukuran minus terus bertambah, otomatis lensa kacamata terus menebal. Sering saya merasa terganggu dengan keberadaan kacamata tersebut. Namun saya tetap setia memakai kacamata.

Belakangan saya sangat bersyukur karena mau "memaksakan diri" memakai kacamata, pasalnya ada beberapa teman yang meninggalkan kacamata dan akibatnya fatal. Salah seorang teman mengalami penurunan kemampuan melihat. Walaupun sudah dibantu kacamata, ia tidak dapat melihat dalam jarak pandang normal. Bila orang normal bisa melihat jelas sampai jarak enam meter, jarak pandang teman saya dengan memakai kacamata hanya tiga meter saja. Bahkan beberapa teman salah satu matanya menjadi tidak berfungsi karena matanya dibiarkan tidak memakai kacamata dalam jangka waktu bertahun-tahun.

Kini saya mengerti kenapa mereka bisa mengalami hal itu. Minus antara mata kanan dan kiri mereka tidak sama sehingga ada salah satu mata yang melihat lebih jelas dari mata yang lainnya. Akhirnya mereka melihat dengan salah satu mata saja. Hal ini menyebabkan salah satu mata menjadi melemah.

Berbeda halnya dengan teman saya yang minus mata kanan dan kiri sama serta minusnya pun tidak terlalu besar, ternyata mereka tidak mengalami penurunan kemampuan melihat meski tidak lagi memakai kacamata. Hanya saja mereka kadang mengeluh matanya terasa pegal dan cepat lelah.

No comments:

Post a Comment